LOMBOK TIMUR - Tak banyak yang bisa diperbuat ibu muda ini sebut saja namanya Mawar bukan nama sebenarnya - saat pimpinan Tempat Pengajian Qur'an (TPQ) menjamah tubuhnya pada Minggu pagi (17/12) kemarin. Ibu Rumah Tangga (IRT) berusia 27 tahun itu pasrah ketika sang ustadz secara paksa melucuti pakaiannya satu persatu hingga pakaian sensitif yang melekat ditubuhnya.
Peristiwa memilukan itu berawal ketika Mawar, ibu yang memiliki dua anak itu mendapat pesanan dari sang ustadz berupa obat stamina laki-laki yang dibeli secara online. Mawar - yang ditinggal merantau oleh suaminya ke Malaysia sejak beberapa tahun silam, tak punya kecurigaan sedikit pun kepada Mahmud Yasin - pengasuh TPQ Al Yasin warga Suye Dusun Lingkok Kolo, Desa Suwangi Kecamatan Sakra, Lombok Timur.
Pengelola TPQ AL Yasin berusia 29 tahun itu, tampak menikmati barang pesanan 'obat kuat ' merk Quwless produk dari NASA. Tidak sekali dua kali saja sang ustadz memesan obat khusus para kaum lelaki itu. Obat tersebut di konsumsi untuk penambah stamina bagi mereka yang sudah berkeluarga.
Mungkin merasa khasiat obat itu terlalu manjur, Ustadz yang juga sudah berkeluarga itu pun, memesannya kepada Mawar. Apalagi ibu muda sudah mengenal akrab sang ustadz dan tanpa ragu mengamini pesanan. Beberapa tahun silam, Mawar diisukan pernah menjalin hubungan asmara diantara keduanya ketika masih menempuh pendidikan. Tapi, takdir berkata lain dan akhirnya mereka berpisah dan kini punya keluarga masing-masing.
"Keduanya (korban dan pelaku, Red) pernah berpacaran sewaktu mereka masih menempuh pendidikan," ungkap Kapolsek Sakra, Iptu Rahmadi kepada channelntb.com, Selasa (19/12).
Untuk diketahui, Mawar merupakan guru pembantu yang mengajarkan anak-anak mengaji di TPQ Al Yasin. Meskipun jarak antara tempat tinggal korban terletak di Dusun Gebagan, Desa Darma Sari, Kecamatan Sikur, Lombok Timur.
Kembali kepada kasus dugaan perkosaan. Sedari awal, Ustad Mahmud Yasin punya niat dalam menjalankan akal bulusnya. Pemesanan obat kuat yang dibeli melalui online lewat sang ibu guru mengaji itu, diduga telah direncanakan. Apalagi, ruko tempat kegiatan mengaji, sepi dari aktivitas. Ditambah, istri dan anak sang ustadz tidak berada ditempat lantaran menjenguk keluarganya di Kabupaten Lombok Tengah.
Minggu pagi sekitar jam 10.00 wita, pintu ruko diketok dari luar. Ustadz Mahmud Yasin lalu membuka pintu setelah mendapat panggilan dari Mawar. Tak berselang lama, entah setan apa yang menguasai raga sang ustadz, lalu menarik korban hingga terjatuh. Meski mendapat penolakan dan sempat memberontak, Ustadz Mahmud Yasin tak mempedulikannya.
"Korban sempat melawan dan mengatakan jikalau mereka berdua sudah berkeluarga," demikian penuturan Mawar saat menceritakan kejadian yang dialaminya dihadapan penyidik polisi.
Ungkapan permohonan iba dari ibu muda itu tak digubris sang ustadz. Seperti kesetanan, sang ustadz membekap mulut korban. Tak puas, lalu memeluknya hingga satu persatu pakaiannya dilucuti. Tanpa ampun, perbuatan tak senonoh itu pun terjadi. Korban pun kemudian diperkosa. Seperti tak ada rasa penyesalan, Ustadz Mahmud Yasin pun meminta ibu guru mengaji itu segera pulang.
"Korban diperkosa hingga cairan (sperma) milik pelaku masuk ke alat kelamin korban," lagi-lagi penuturan Mawar dihadapan penyidik.
Merasa berdosa, ibu Mawar sepertinya linglung dan menangis bahkan sempat terjatuh mengingat kejadian yang baru saja dialaminya. Tak tahan dengan perlakuan pengasuh TPQ Al Yasin itu, korban pun melaporkan atas peristiwa memalukan yang dialaminya.
"Kami masih mendalaminya saat laporan itu. Apakah ada unsur mau sama mau atau murni pidana kasus perkosaan. Tapi kasus itu kini sudah ditangani unit PPA Polres Lotim," ucap Rahmadi.
Dari hasil percakapan diantara keduanya melalui aplikasi WhatsApp (WA), tutur mantan Kapolsek Suela itu, ada upaya dari si Ustadz meminta kepada korban agar kasus tersebut tidak diperpanjang. Bahkan, si Ustadz bersedia memberikan uang Rp. 5 juta sebagai bentuk perdamaian antara keduanya.
Namun, korban Mawar tak menggubris iming-iming pelaku dan segera melaporkan kasus yang menimpanya ke polisi. Apalagi, kasus perkosaan tersebut diceritakan kepada suami korban yang kebetulan tengah mencari nafkah di Malaysia.
Saat ini, pelaku Ustadz Mahmud Yasin masih dalam pencarian polisi. Diduga, pelaku melarikan diri usai korban Mawar melaporkan kasus yang dialaminya ke polisi.
"Kami masih melakukan pencarian pada pelaku. Dia (ustad Mahmud Yasin, Red) kabur dan diduga bersembunyi," tandas Kapolsek Sakra. (CN)
0 Komentar