![]() |
Sejumlah armada di Pelabuhan Kayangan ditunda pelayaran akibat cuaca buruk |
LOMBOK TIMUR - Cuaca ekstrim hujan disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, salah satunya di NTB. Dampak dari angin kencang, sejumlah pelayaran terpaksa menunda pemberangkatan armada kapalnya.
Penyebrangan kapal Ferry dari ASDP Pelabuhan Kayangan misalnya, sudah mengeluarkan imbauan atas potensi cuaca buruk yang terjadi dalam satu pekan terakhir ini. Kecepatan angin bertiup mencapai 25-30 knot dengan gelombang sedang antara 1.25-2.50 meter.
Otoritas Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, General Manager (GM) PT ASDP Pelabuhan Kayangan, Heru Wahyono mengisyaratkan adanya potensi penundaan penyeberangan kapal dari Pelabuhan Kayangan - Tano.
"Surat imbauan dikeluarkan kaitan dengan keselamatan dan keamanan pelayaran baik bagi operator kapal, kru maupun penggunaan jasa penyeberangan," ujar Heru Wahyono kepada wartawan, Kamis (14/3).
Masih kata dia, penundaan pelayaran kapal penyeberangan merupakan domain operator atau Koordinator Satuan Pelayaran (Korsatpel). Apakah cuaca yang menyebabkan kecepatan angin dan gelombang tinggi dapat membahayakan pelayaran.
"Kalau dirasakan membahayakan pelayaran terpaksa dilakukan penundaan. Kami selalu berkoordinasi dengan BMKG terkait cuaca ektrem," jelasnya.
Penundaan penyebrangan saat ini kata dia, sifatnya situasional yang diterapkan oleh Koordinator Satuan Pelayanan Balai Pengelola Transportasi Darat (Korsatpel BPTD). Ketika kondisi di lapangan, cuaca dapat berakibat membahayakan pasti akan dilakukan penundaan.
"Kalau cuaca sudah membaik maka penyeberangan akan dibuka kembali," jelasnya.
Heru Wahyono menambahkan, pihaknya masih terus menganalisa kecepatan angin di tengah laut yang sewaktu-waktu bisa saja berubah. Untuk diketahui, kecepatan angin di darat dan di laut itu berbeda.
Jika didapatkan informasi dari kapal bahwa kecepatan angin yang dapat membahayakan pelayaran itu Korsatpel BBTD pasti akan mengambil langkah kaitan dengan operasional pelayaran tersebut.
"Saat ini kecepatan angin di laut mencapai 25-30 knot, jika di darat 1 knot itu setara dengan 1 kilometer/jam, hal ini juga membuat satu penyeberangan beberapa waktu lalu sempat ditunda. Saat ini, terdapat 10 kapal yang siap beroperasi rute Penyeberangan dari Pelabuhan Kayangan-Poto Tano," tandas Heru Wahyono. (CN)
0 Komentar