Penemuan Mayat di Desa Batu Nampar, Diduga Korban Pembunuhan

Juma'ah alias Amaq Anto (40) warga Dusun Bareliang Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah ditemukan meninggal dunia dengan penuh luka sabetan senjata tajam disekujur tubuhnya.


LOMBOK TIMUR - Masyarakat Dusun Montong Paling, Desa Batu Nampar Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur dihebohkan dengan sesosok mayat yang penuh luka bekas sabetan senjata tajam. Mayat yang identitasnya berjenis kelamin laki-laki itu diketahui bernama Juma'ah alias Amaq Anto (40) warga Dusun Bareliang Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.


Orang yang pertama kali menemukan mayat yang sudah berlumuran darah penuh luka itu adalah, Budi (19) anak dari korban itu sendiri. Korban Juma'ah ditemukan pada Jumat malam (8/7) sekitar pukul 18.20 wita. Juma'ah merupakan korban pembunuhan. Dilihat dari kondisinya, korban mengalami sobek dileher, luka sobek ditangan kiri nyaris putus, luka sobek pinggang sebelah kiri dengan seluruh tubuh dilumuri darah ditengah sawah milik korban di Dusun Montong Paling Desa Batu nampar.


Dari data yang dihimpun channelntb.com, korban Juma'ah  meninggalkan rumah sekitar pukul. 15.30 wita hendak ke sawah miliknya.


Dari penuturan sang anak Budi, korban menggunakan sepeda motor berniat membersihkan tanaman tembakaunya. Namun hingga menjelang Maghrib, korban belum juga balik ke rumahnya.


Kapolsek Jerowaru, Ipda Yudha Adityawarman membenarkan peristiwa penemuan mayat tersebut. Korban Juma'ah merupakan warga Dusun Bareliang Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur yang berdekatan dengan Desa Batu Nampar, lokasi korban ditemukan.


"Saat bapaknya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, saksi yang merupakan anak korban sendiri lalu memberitahukan keluarganya," jelas Yudha.


Dia menambahkan, kasus ini sudah ditangani Polres Lotim dan Polda NTB. Selanjutnya, korban Juma'ah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.


"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Yang pasti, korban dibunuh sesuai dengan kondisi luka-luka korban di TKP. Motifnya masih diselidiki," ujarnya. (CN)

0 Komentar