Debit SPAM Selatan Masih Minim, Pemda Lotim Optimalkan Sumber Air

Foto : Bupati Lotim H Haerul Warisin didampingi Kadis PUPR Dewanto Hadi dan Direktur PDAM Lotim, Sopyan Hakim

LOMBOK TIMUR - Target kapasitas air 150 liter/detik SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Pantai Selatan di Desa Kotaraja, Lombok Timur terus diupayakan ketersediaannya mengingat keberadaan debit air yang ada saat ini hanya berkisar 50 liter/ detik. Dengan kapasitas tersebut, air bersih belum secara optimal dimanfaatkan warga yang membutuhkan terutama di daerah selatan.


Dalam rapat pertemuan di kantor Bupati Lombok Timur, Senin (10/3), Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin akan berupaya mengoptimalkan SPAM Pantai Selatan. Salah satunya melakukan komunikasi dengan masyarakat melalui para kepala desa sehingga sumber air yang telah mengantongi surat izin pengambilan/ pengusahaan air permukaan dapat dimanfaatkan. Sumber air itu diantaranya, Sungai Lingkung, Bendung Barang Panas, dan Gawah Buak.


Masih kata dia, untuk memanfaatkan sumber air dilokasi itu, tentunya dilakukan dengan cara pendekatan kepada tokoh masyarakat sekitar. Cara ini digunakan akan masyarakat tidak terusik, apalagi air yang dimanfaatkan itu menjadi sumber air warga sekitar.


Persoalan ini tambahnya, sudah berlangsung cukup lama sejak mulai dibangun SPAM ini. Dengan kearifan lokal sebagai bentuk komunikasi diharapkan masalah SPAM ini dapat terselesaikan dibulan Ramadhan ini.


Didampingi Kepala Dinas PUPR Lotim, H. Achmad Dewanto Hadi, Direktur PDAM Lotim, Sopyan Hakim, sejumlah pimpinan OPD dan para Kepala Desa, Haerul Warisin kembali mengingatkan bahwa SPAM Pantai Selatan yang dibangun dengan dana yang tidak sedikit tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk penyediaan air bersih, utamanya bagi masyarakat di kawasan selatan. 


"Dari debit air yang ada di masing-masing sumber air yang telah mendapatkan izin hanya akan diambil 1/6 untuk dialirkan ke selatan. Saya berharap kerja sama dan kesediaan masyarakat di wilayah mata air untuk berbagi dengan warga di selatan. Dengan begitu penyaluran air dengan kapasitas 150 liter/detik dapat terpenuhi," terang Haerul Warisin.


Dia menyebutkan, saat ini kapasitasnya baru mencapai 50 liter/detik. Dengan target 150 liter per detik akan dapat memenuhi kebutuhan reservoir sehingga bisa memberikan tambahan pelayanan bagi masyarakat.


Tidak hanya itu, apabila dengan kapasitas yang sudah terpenuhi nantinya, dia berkomitmen untuk perbaikan tata kelola air melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dengan tata kelola yang baik dan transparan akan mendatangkan manfaat, terutama bagi masyarakat.


"Tata kelola yang baik diyakininya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tentunya akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan, baik fisik maupun non fisik. (CN)

0 Komentar